Blogger Widgets

Selasa, 16 Juni 2015

Sifat - Sifat Bangun Datar


Berbagi Informasi | Subhi42 - Bangun  datar  merupakan  sebuah  bangun  berupa  bidang  datar yang dibatasi oleh lebih dari 2 garis. Jumlah dan model garis yang   membatasi   bangun   tersebut   menentukan   nama   dan   bentuk bangun datar tersebut.
Misal :
  • Bidang yang dibatasi oleh 3 ruas garis, disebut bangun segitiga.
  • Bidang yang dibatasi oleh 4 ruas garis, disebut bangun segiempat.
  • Bidang  yang  dibatasi  oleh  5  ruas  garis,  disebut  bangun  segilima dan seterusnya.
Jumlah ruas garis serta model yang dimiliki oleh sebuah bangun merupakan salah satu sifat bangun datar tersebut. Jadi, sifat suatu bangun datar ditentukan oleh jumlah ruas garis, model garis, besar sudut, dan lain-lain.

1.     Sifat-Sifat Persegi    
    Bangun datar persegi memiliki sifat sebagai berikut.
  • Memiliki empat ruas garis.
  • Keempat ruas garis itu sama panjang.
  • Memiliki empat buah sudut sama besar (90).
2.     Sifat-Sifat Persegi Panjang    
    Persegi panjang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 4 ruas garis.
  • Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang.
  • Memiliki dua macam ukuran panjang dan lebar.
  • Memiliki empat buah sudut sama besar (90).
3.     Sifat-Sifat Segitiga Sama Kaki    
    Bangun segitiga sama kaki memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 3 ruas garis.
  • Dua ruas garis kaki sama panjang.
  • Memiliki dua macam ukuran alas  dan tinggi.
  • Memiliki tiga buah sudut lancip.
  • Semua sudutnya sama besar.
4.     Sifat-Sifat Segitiga Sama Sisi    
    Bangun segitiga sama sisi memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 3 ruas garis
  • Ketiga (semua)  ruas garis sama panjang.
  • Memiliki dua macam ukuran alas  dan tinggi.
  • Memiliki tiga buah sudut sama besar (60).
5.     Sifat-Sifat Segitiga Siku-siku    
    Bangun segitiga siku-siku memiliki sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 3 ruas garis
  • Memiliki garis tegak  lurus pada alas (tinggi)
  • Memiliki  ukuran, alas,  dan tinggi.
  • Memiliki dua buah sudut lancip
  • Memiliki satu buah sudut siku-siku (90)
6.     Sifat-Sifat Belah Ketupat    
    Bangun belah ketupat memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 4 ruas gari.
  • Dua ruas garis yang berhadapan  sama panjang
  • Memiliki dua macam ukuran diagonal
  • Memiliki dua buah sudut lancip.
  • Memiliki dua buah sudut tumpul.
7.     Sifat-Sifat Trapesium    
    Bangun trapesium memiliki  sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 4 ruas garis.
  • Garis tinggi = garis tegak lurus pada garis alas.
  • Memiliki dua macam ukuran  alas dan tinggi.
  • Memiliki dua buah sudut lancip.
  • Memiliki dua buah sudut tumpul.
8     Sifat-Sifat Jajar Genjang    
    Bangun jajar genjang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 4 ruas garis.
  • Dua ruas garis yang berhadapan  sama panjang.
  • Memiliki dua macam ukuran alas dan tinggi.
  • Memiliki dua buah sudut lancip.
  • Memiliki dua buah sudut tumpul.
9.     Sifat-Sifat Layang-layang    
    Bangun layang-layang memiliki  sifat-sifat sebagai berikut.
  • Memiliki 4 ruas garis.
  • Dua ruas garis yang berhadapan  sama panjang.
  • Memiliki dua macam ukuran diagonal
  • Memiliki dua buah sudut lancip.
  • Memiliki dua buah sudut tumpul. 
Demikian sedikit penjelasan tentang Sifat - Sifat Bangun Datar
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Senin, 15 Juni 2015

Cara Mudah Belajar Matematika

Berbagi Informasi | Subhi42 - Kebanyakan diantara kalian pasti menganggap bahwa matematika adalah suatu mata pelajaran yang menakutkan. Rasanya sulit sekali untuk memahami dan menyukai materi-materi pelajaran matematika. Kalian memiliki pemikiran seperti itu mngkin dikarenakan kalian tidak mengetahui bagaimana trik-trik atau langkah-langkah yang harus dilakukan agar bisa mempelajari matematika dengan cepat dan mudah. Pasti diantara kalian ada yang bertanya-tanya "bagaimanakah cara belajar matematika yang cepat dan benar? Perlu kalian ketahui bahwasannya mempelajari materi pelajaran matematika tentu berbeda dengan pelajaran yang lainnya. Matematika merupakan pelajaran yang di dalamnya kita harus melakukan proses penghitungan.

Oleh karenanya belajar matematika tidak akan efektif apabila kalian hanya berfokus kepada membaca materi dan menghafalkan rumusnya saja, ada beberaa tips yang perlu kalian lakukan agar proses belajar matematika kalian lebih efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk belajar matematika versi Berbagi Informasi | Subhi42 :

Pertama : Perbanyaklah Latihan Soal
Cara pertama yang bisa kalian lakukan untuk lebih memahami materi pelajaran matematika adalah dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal. Dengan berlatih mengerjakan soal, kalian akan belajar mengenai bagaimana cara menerapkan rumus untuk memecahkan beragam persoalan. Dengan banyak berlatih mengerjakan soal juga bisa membuat kita lebih terbiasa dalam mengerjakan soal sehingga bisa lebih mahir dalam menyelesaikan berbagai tipe soal. Yang pelru diperhatikan ketika berlatih mengerjakan soal adalah jangan terpaku pada satu bentuk soal saja, cobalah untuk mempelajari cara menyelesaikan beragam tipe soal meskipun materinya sama. Dengan begitu kalian tidak akan kesulitan dan kebingungan lagi apabila menemukan bentuk soal yang berbeda ketika ulangan ataupun ujian semester.

Kedua : Memahami Bukan Sekadar Menghafal

Kebanyakan siswa-siswi memiliki anggapan yang salah ketika belajar matematika. Mereka lebih berfokus kepada menghafalkan beragam rumus yang ada. Memang menghafal juga penting di dalam mempelajari matematika karena jika kita tidak hafal rumus-rumusnya bagaimana bisa menyelesaikan materi yang berkaitan dengan rumus tersebut. Menghafal rumus memang penting tetapi yang lebih penting lagi adalah memahami cara menggunakan rumus tersebut. Ketika kalian sudah hafal dengan sebuah rumus, cobalah untuk berlatih cara menggunakan rumus tersebut untuk mengerjakan soal. Dengan begitu kalian akan lebih paham dan tidak akan mudah lupa dengan rumus-rumus yang sudah kalian hafalkan.

Ketiga : Jangan Bergantung pada Kalkulator
Mamang benar bahwasannya matematika adalah pelajaran berhitung. Akan tetapi jangan selalu membiasakan diri untuk menyelesaikan perhitungan matematika dengan menggunakan kalkulator. Kebiasaan menggunakan kalkulator justru bisa melemahkan kemampuan berhitung kalian. Kalkulator membuat kalian menjadi malas untuk melatih otak kalian dalam menyelesaikan perhitungan matematika. Kalkulator boleh saja digunakan tetapi hanya untuk memeriksa apakah hasil perhitungan yang kalian kerjakan sudah benar atau belum. Ketika menyelesaikan suatu perhitungan cobalah untuk menggunakan otak kalian dulu, berlatih berhitung akan membuat otak kalian terbiasa sehingga nantinya akan meningkatkan kecepaan berhitung yang kalian miliki. Pada intinya, jangan terlalu bergantung pada kalkulator, alat ini hanya akan membuat kalian malas. Boleh saja menggunakan kalkulator tapi ingat, hanya untuk perhitungan yang benar-benar sulit saja. Selebihnya, manfaatkanlah otak yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kalian.

Keempat : Jangan Malu Bertanya
Belajar matematika memang lebih baik apabila ada orang yang mendmpingi, sehingga apabila kalian menemukan kesulitan dalam memahami suatu materi kalian bisa langsung bertanya kepada pendamping kalian tersebut. Atau kalian bisa juga belajar matematika secara berkelompok dengan teman-teman sekelas, dengan begitu kalian bisa saling mengajarkan bilamana ada salah satu diantara kalian kesulitan dalam memahami sebuah materi. Yang perlu kalian ingat adalah jangan pernah merasa malu untuk bertanya ketika menemukan hal-hal yang kalian anggap sulit karena kemampuan setiap orang itu berbeda-beda dengan bertanya tentu kita akan lebih mudah dalam menemukan solusi dari kesulitan yang kita temui, terutama kesulitan dalam pelajaran matematika.

Kelima : Cintailah matematika
Ini adalah poin terpenting yang harus ditanamkan ketika belajar matematika. Ketika kita sudah merasa cinta denga sesuatu tentunya kita akan merasa senang ketika bertemu dengan hal tersebut. Oleh karenanya, jangan pernah menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit. Cobalah kenali terlebih daulu materi-materi yang ada di dalamnya. Tumbuhkan rasa cinta kalian kepada pelajara ini. Dengan begitu kalian tidak akan merasakan kebosanan ketika mempelajari pelajaran ini, justru kalian akan merasa senang. So, mulai sekarang coba kenali dan cintailah pelajaran matematika.

Demikian sedikit penjelasan tentang Cara Mudah Belajar Matematika
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Minggu, 14 Juni 2015

Sifat - Sifat pada Bangun Ruang

Bangun ruang disebut juga bangun tiga dimensi. Bangun ruang merupakan sebuah bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi. Jumlah dan model sisi yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun tersebut. Misalnya:
  • Bangun yang dibatasi oleh 6 sisi yang sama ukuran dan bentuknya, disebut bangun kubus.
  • Bangun yang dibatasi oleh 6 sisi yang mempunyai ukuran panjang dan lebar (persegi panjang) disebut bangun balok dan prisma.
  • Bangun yang dibatasi oleh sisi lengkung dan dua buah lingkaran, disebut bangun tabung.
Jumlah serta model sisi yang dimiliki oleh sebuah bangun tertentu merupakan salah satu sifat bangun ruang tersebut. Jadi, sifat suatu bangun ruang ditentukan oleh jumlah sisi, model sisi, dan lain-lain.

SIFAT-SIFAT KUBUS
 Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki 6 sisi yang ukuran dan modelnya sama.
b. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama.
c. Memiliki 8 buah sudut yang sama besar (90o).
d. Memiliki ukuran s x s x s



 SIFAT-SIFAT BALOK
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki 4 sisi  berbentuk persegi panjang.
b. Memiliki 2 sisi yang bentuknya sama.
c. Memiliki 4 rusuk yang ukurannya sama
d. Memiliki ukuran p x l x t.




SIFAT-SIFAT TABUNG
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki sisi alas yang berbentuk lingkaran.
b. Memiliki sisi atas yang berbentuk lingkaran.
c. Memiliki  sisi (selimut) yang bentuknya lengkung.





SIFAT-SIFAT KERUCUT
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki sisi alas yang berbentuk lingkaran.
b. Memiliki titik puncak atas.
c. Memiliki  sisi (selimut) yang bentuknya lengkung.



SIFAT-SIFAT LIMAS SEGITIGA
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Alas berbentuk segitiga.
b. Memiliki 3 buah sisi yang berbentuk segitiga.
c. Memiliki 6 buah rusuk.
d. Memiliki 3 rusuk yang ukurannya sama.
e. Memiliki titik puncak atas.




SIFAT-SIFAT LIMAS SEGIEMPAT
Bangun ruang  ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Alas berbentuk segiempat.
b. Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga.
c. Memiliki 8 buah rusuk.
d. Memiliki 4 rusuk yang ukurannya sama.
e. Memiliki titik puncak atas.


Demikian sedikit penjelasan tentang Sifat - Sifat pada Bangun Ruang
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Jumat, 03 April 2015

Asal Mula Angka Nol

Taukah anda darimana angka nol itu dimulai ???
Apakah memang sudah ada dari dahulu kala atau ada orang yang menemukannya ???
Mari kita pelajari selengkapnya.....

Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.
Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan, pada 194 H/780 M. Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Nama itu berasal dari nama julukan al-Khawarizmi. Karya Aljabarnya yang paling monumental berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Dalam buku itu diuraikan pengertian-pengertian geometris. Ia juga menyumbangkan teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Dengan demikian, dalam beberapa hal al-Khawarizmi telah membuat aljabar menjadi ilmu eksak.
Buku itu diterjemahkan di London pada 1831 oleh F. Rosen, seorang matematikawan Inggris. Kemudian diedit ke dalam bahasa Arab oleh Ali Mustafa Musyarrafa dan Muhammad Mursi Ahmad, ahli matematika Mesir, pada 1939. Sebagian dari karya al-Khawarizmi itu pada abad ke-12 juga diterjemahkan oleh Robert, matematikawan dari Chester, Inggris, dengan judul Liber Algebras et Al-mucabola (Buku Aljabar dan Perbandingan), yang kemudian diedit oleh L.C. Karpinski, seorang matematikawan dari New York, Amerika Serikat. Gerard dari Cremona (1114–1187) seorang matematikawan Italia, membuat versi kedua dari buku Liber Algebras dengan judul De Jebra et Almucabola (Aljabar dan Perbandingan). Buku versi Gerard ini lebih baik dan bahkan mengungguli buku F. Rozen.

Dalam bukunya, al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
Akan tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji (daftar angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian, angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi. Dari beberapa bukunya, al-Khawarizmi mewariskan beberapa istilah matematika yang masih banyak dipergunakan hingga kini. Seperti sinus, kosinus, tangen dan kotangen.
Karya-karya al-Khawarizmi di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan mengenai aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam karya-karya aljabarnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan apabila ia dijuluki ”Bapak Aljabar.”
Bahkan, menurut Gandz, matematikawan Barat dalam bukunya The Source of al-Khawarizmi’s Algebra, al-Khawarizmi lebih berhak mendapat julukan “Bapak Aljabar” dibandingkan dengan Diophantus, karena dialah orang pertama yang mengajarkan aljabar dalam bentuk elementer serta menerapkannya dalam hal-hal yang berkaitan dengannya.
Di bidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma serta hitungan desimal. Namun, beberapa sarjana matematika Barat, seperti John Napier (1550–1617) dan Simon Stevin (1548–1620), menganggap penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka.
Selain matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Penelitian itu dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu. Al-Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari.
Buku astronominya yang mahsyur adalah Kitab Surah al-Ard (Buku Gambaran Bumi). Buku itu memuat daftar koordinat beberapa kota penting dan ciri-ciri geografisnya. Kitab itu secara tidak langsung mengacu pada buku Geography yang disusun oleh Claudius Ptolomaeus (100–178), ilmuwan Yunani. Namun beberapa kesalahan dalam buku tersebut dikoreksi dan dibetulkan oleh al-Khawarizmi dalam bukunya Zij as-Sindhind sebelum ia menyusun Kitab Surah al-Ard.
Selain ahli di bidang matematika, astronomi, dan geografi, Al-Khawarizmi juga seorang ahli seni musik. Dalam salah satu buku matematikanya, ia menuliskan pula teori seni musik. Pengaruh buku itu sampai ke Eropa dan dianggap sebagai perkenalan musik Arab ke dunia Latin. Dengan meninggalkan karya-karya besarnya sebagai ilmuwan terkemuka dan terbesar pada zamannya, Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad.
Setelah al-Khawarizmi meninggal, keberadaan karyanya beralih kepada komunitas Islam. Yaitu, bagaimana cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan; suatu penghitungan Aljabar yang merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan perhitungan dan rumusan yang lebih akurat dari yang pernah ada sebelumnya.
Di dunia Barat, Ilmu Matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya al-Khawarizmi dibanding karya para penulis pada Abad Pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada al-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan bilangan irasional dan diperkenalkannya konsep Aljabar modern, membuatnya layak menjadi figur penting dalam bidang Matematika dan revolusi perhitungan di Abad Pertengahan di daratan Eropa. Dengan penyatuan Matematika Yunani, Hindu dan mungkin Babilonia, teks Aljabar merupakan salah satu karya Islam di dunia Internasional.


Demikian sedikit penjelasan tentang Asal Mula Angka Nol
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Minggu, 08 Maret 2015

Download SWiSH Max4 v4.0 Full & Crack

SWISHmax adalah suatu penambahan edisi baru dari SWISHzone keluarga Flash. Jika anda ingin menciptakan kreasi yang menarik dan powerful Fash animasi tanpa menggunakan Flash maka SWISHmax cocok untuk anda. Anda dapat membuat  animasi dari text, gambar, serta suara dengan mudah.

langsung saja download disini
Password (jika dibutuhkan): subhi42.blogspot.com

Demikian posting mengenai Download SWiSH Max4 v4.0 Full & Crack

Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Sabtu, 21 Februari 2015

Download Visual Basic 6.0 Enterprise Edition Full Gratis




Salam...
Pada kesempatan kali ini saya akan bagikan Visual Basic 6.0 Enterprise Edition Full Gratis ..
dan ini sedikit penjelasan mengenai Visual Basic...
Visual Basic merupakam bahasa pemrograman komputer yang dikembangkan oleh Microsoft.


Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat.
Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun para developer. Namun setiap hal pasti mempunyai kelemahan, kelemahan dari VB adalah pada kinerja yang relative terasa lebih lambat dibanding dengan bahasa pemrograman lain. Namun dengan perkembangan processor dan main memory yang semakin cepat, permasalahan ini menjadi tidak begitu penting.





download disini

Download  Visual Basic 6.0 Enterprise Edition Full Gratis

Password : subhi42.blogspot.com

Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Jumat, 20 Februari 2015

Download Adobe Photoshop CS4 Full Gratis

http://subhi42.blogspot.com/2015/02/download-adobe-photoshop-cs4-gratis.html

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi yang terakhir (ketigabelas) adalah Adobe Photoshop CS6.

Pada kesempatan ini yang akan saya bagikan adalah Adobe Photoshop CS, karena dengan ukuran yang relatif kecil namun kita sudah bisa mendapatkan fitur yang lengkap.
Berikut fitur - fitur dalam Photoshop CS4 :

  1. Adanya Panel baru untuk konfigurasi-adjustment pane;
  2. Panel buat Masking dimana memudahkan si pengguna untuk meningkatkan kinerja edit;
  3. Adanya "Enhanced color-correction technology" akan membuat kita semakin dimanjakan dengan kemudahan dalam proses seleksi;
  4. Lebih pandai dalam pengolahan File gambar ukuran besar;
  5. Integrasi dengan Adobe Photoshop Lightroom;
  6. System edit "workflow" yang akan memudahkan dalam proses editing;
  7. Untuk printing ukuran besar, dapat di lihat dalam mode preview sebelumproses print.
Tidak usah berlama - lama, langsung saja bisa anda download di sini

Download Adobe Photoshop CS4 Gratis

Password (jika dibutuhkan): subhi42.blogspot.com

Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Selasa, 17 Februari 2015

Silsilah, Klasifikasi, Macam bilangan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.


Bilangan terdiri atas beberapa jenis sebagai berikut :

  • Bilangan Kompleks adalah seluruh bilangan yang dibicarakan dalam Matematika merupakan bilangan kompleks, bilangan yang memiliki format a + bi, dengan a dan b adalah bilangan real, dan i adalah bilangan imajiner ( i adalah √-1). Bilangan kompleks biasanya disimbolkan dengan lambang C. Contoh: 4 + 7i, dengan i adalah bilangan imajiner.
  •  Bilangan Real adalah bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk desimal. Bilangan ini terdiri dari bilangan rasional dan bilangan irrasional. Bilangan real disebut bilangan nyata yang artinya bahwa bilangan real bilangan yang dapat dinyatakan dalam perhitungan secara nyata. misalnya 5 (lima) kita dapat menghitung benda yang berjumlah lima. Bilangan real, umumnya disimbolkan dengan lambang R. Contoh: 3 ; 3,141455 ; 47,2013.
  • Bilangan Imajiner :  bilangan imajiner merupakan lawan dari bilanngan real, bilangan imajiner juga disebut bilangan khayal. imajiner berasal dari kata imajinasi atau khayalan yang artinya bahwa bilangan imajiner adalah bilangan yang hanya ada dalam imajinasi atau khayalan atau angan-angan, jadi bilangan imajiner tidak bisa dinyatakan, misalnya  √-1,  √-2, dan sebagainya.
  • Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan (perbandingan). Yaitu dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Bilangan rasional umumnya dinyatakan dalam simbol Q. Contoh: 5 ; 2,121212 ; 4/7.
  • Bilangan Irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan (pecahan). Contoh: phi (3,1415926...), sqrt 2, bilangan Euller (e = 2,7182818...). Billangan Irrasional merupakan lawan dari bilanngan rasional, jadi bilangan  irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a/b.
  • Bilangan Bulat : bilangan bulat adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam notasi desimal dengan tidak terdapat bilangan dibelakang koma selain nol. Bilangan Bulat dilambangkan dengan simbol Z. Contoh: -3,-2,-1,0,1,2,3.
  • Bilangan Pecahan : bilangan pecahan merupakan lawan dari bilangan Bulat, jadi bilangan pecahan dalam notasi desimal selalu terdapat bilangan dibelakang koma. Bilangan Pecahan adalah bilangan rasional yang tidak bulat. Contoh: 1/2, 2/5, 2012/2013.
  • Bilangan Nol : bilangan nol adalah bilangan yang menyatakan banyaknya anggota himpunan kosong. Sedangkan himpunan kosong sendiri adalah himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali.
  • Bilangan Bulat Negatif : bilangan bulat negatif adalah bilangan yang kurang dari nol dan dalam penulisannya menggunakan tanda minus (-) didepannya. Bilangan bulat negatif adalah bilangan real yang nilainya dibawah nol. Contoh: -1,-2,-3,-5.
  • Bilangan Bulat Positif : bilangan bulat positif adalah bilangan-bilangan yang lebih dari nol.
  • Bilangan Cacah : bilangan cacah adalah bilangan nol dan bilangan bulat positif. Bilangan Cacah adalah bilangan bulat tak negatif. Bilangan ini dimulai dari 0,1,2,3,4,dst.
  • Bilangan Asli adalah bilangan bulat positif. Bilangan asli disebut juga bilangan hitung. Bilangan ini disimbolkan dengan lambang N. Bilangan asli sama dengan bilangan bulat positif jadi bilangan asli adalah bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, ... .
  • Bilangan Genap : bilangan genap adalah bilangan-bilangan kelipatan 2. Bilangan Genap adalah bilangan yang habis dibagi 2. Bilangan ini memiliki format 2n untuk n bilangan bulat. Contoh: -6,-4,-2,0,2,4,6,8.
  • Bilangan Ganjil : bilangan ganjil juga disebut bilangan gasal, bilangan ganjil merupakan lawan dari bilangan genap, jadi bilangan ganjil adalah bilangan yang bukan kelipatan 2. Bilangan Ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi 2. Bilangan ini memiliki format 2n + 1 untuk n bilangan bulat. Contoh: -5,-3,-1,1,3,5.
  • Bilangan Prima : bilangan prima adalah bilangan yang memiliki tepat dua faktor bilangan asli. Bilangan Prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari satu, dimana bilangan tersebut hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu sendiri (hanya memilki 2 faktor). Contoh: 2,3,5,7,11.
  • Bilangan Komposit : bilangan komposit merupakan lawan dari bilangan prima, jadi bilangan komposit adalah bilangan yang  memiliki lebih dari dua faktor bilangan asli. Bilangan Komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari satu, yang tidak termasuk bilangan prima (memiliki lebih dari 2 faktor). Contoh: 4,6,8,9,10.

Demikian sedikit penjelasan tentang Silsilah, Klasifikasi, Macam bilangan
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Sumber :
Wikipedia 

Minggu, 15 Februari 2015

Perbedaan Angka, Bilangan, dan Nomor

Perbedaan Angka, Bilangan, dan Nomor

Dalam keseharian, angka, bilangan dan nomor seringkali disamakan. Sebenarnya secara definisi, angka, bilangan, dan nomor merupakan tiga entitas yang berbeda.

Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan bilangan. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan menggunakan angka Hindu-Arab "5" (sistem angka berbasis 10), "101" (sistem angka biner), maupun menggunakan angka Romawi 'V'. Lambang "5", "1", "0", dan "V" yang digunakan untuk melambangkan bilangan lima disebut sebagai angka.

Nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang berurutan. Misalnya kata 'nomor 3' menunjuk salah satu posisi urutan dalam barisan bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, ..., dst. Kata "nomor" sangat erat terkait dengan pengertian urutan.

Demikian sedikit penjelasan tentang Perbedaan Angka, Bilangan, dan Nomor .
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Sumber : Wikipedia

Sabtu, 14 Februari 2015

Rumus Bangun Datar

Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bangun datar , Dalam kehidupan sehari - hari tentu kita selalu menjumpainya. Pernahkah kalian berpikir untuk menghitung suatu luas ataupun keliling sebuah bangun datar tanpa menggunakan rumus?? tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama.
Oleh karena itu untuk memudahkan menghitungnya kita perlu menggunakan rumus dan berikut  rumusnya :
Luas = s x s = s2 ( Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2, 'sudah dibuktikan' )
Keliling = 4 x s
dengan s = panjang sisi persegi
Luas = p x l
p = Luas : lebar
l = Luas : panjang
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang
Luas = ½ x a x t
dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
Luas = a x t
dengan a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang
Luas = ½ x (s1 + s2) x t
dengan s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
Luas = π (pi) x jari-jari (r) 2
        = πr2
Demikian sedikit penjelasan tentang Silsilah, Klasifikasi, Macam bilangan
Semoga bermanfaat.
Terus kunjungi http://subhi42.blogspot.com/ karena Berbagi itu Indah

Sumber :
Wikipedia

Macam bangun datar

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

Nama-nama Bangun Datar :

  • Persegi Panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
  • Persegi, yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang.
  • Segitiga, yaitu bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak segaris.. macam macamnya: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang
  • Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama panjang dan sejajar.
  • Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
  • Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu diagonal lainnya.
  • Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
  • Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.

Sejarah Matematika Dunia

Sejarah Matematika Dunia


Cabang pengkajian yang dikenal sebagai sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.

Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM),[1] Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM)[2] dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.

Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika.[3] Kata "matematika" itu sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti "mata pelajaran".[4] Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam.[5][6] Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini.[7] Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa.

Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.

Matematika prasejarah

Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan bangun.[8] Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan bahwa konsep ini tidak berlaku unik bagi manusia. Konsep ini mungkin juga menjadi bagian sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan berkembang tahap demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa bahasa zaman kini mengawetkan perbedaan antara "satu", "dua", dan "banyak", tetapi bilangan yang lebih dari dua tidaklah demikian.[8] Benda matematika tertua yang sudah diketahui adalah tulang Lebombo, ditemukan di pegunungan Lebombo di Swaziland dan mungkin berasal dari tahun 35000 SM.[9] Tulang ini berisi 29 torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon.[10] Terdapat bukti bahwa kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka; 28 sampai 30 goresan pada tulang atau batu, diikuti dengan tanda yang berbeda.[11] Juga artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan berumur 20.000 tahun,[12] menunjukkan upaya dini untuk menghitung waktu.[13]

Tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo), berisi sederetan tanda lidi yang digoreskan di tiga lajur memanjang pada tulang itu. Tafsiran umum adalah bahwa tulang Ishango menunjukkan peragaan terkuno yang sudah diketahui tentang barisan bilangan prima[10] atau kalender lunar enam bulan.[14] Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis menampilkan rancangan-rancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan mereka.[15]

Timur Dekat kuno
Mesopotamia
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik.[16] Dinamai "Matematika Babilonia" karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani. Kemudian di bawah Kekhalifahan Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam.

Bertentangan dengan langkanya sumber pada Matematika Mesir, pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an.[17] Ditulis di dalam tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa di antaranya adalah karya rumahan.

Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini.[18]

Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar.[19] Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.

Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Dari sinilah diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360 (60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Kemajuan orang Babilonia di dalam matematika didukung oleh fakta bahwa 60 memiliki banyak pembagi. Juga, tidak seperti orang Mesir, Yunani, dan Romawi, orang Babilonia memiliki sistem nilai-tempat yang sejati, di mana angka-angka yang dituliskan di lajur lebih kiri menyatakan nilai yang lebih besar, seperti di dalam sistem desimal. Bagaimanapun, mereka kekurangan kesetaraan koma desimal, dan sehingga nilai tempat suatu simbol seringkali harus dikira-kira berdasarkan konteksnya.

Mesir

Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Mesir. Sejak peradaban helenistik, Yunani menggantikan bahasa Mesir sebagai bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Bangsa Mesir, dan sejak itulah matematika Mesir melebur dengan matematika Yunani dan Babilonia yang membangkitkan Matematika helenistik. Pengkajian matematika di Mesir berlanjut di bawah Khilafah Islam sebagai bagian dari matematika Islam, ketika bahasa Arab menjadi bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Mesir.

Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran Rhind (kadang-kadang disebut juga "Lembaran Ahmes" berdasarkan penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM tetapi mungkin lembaran itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan Tengah yaitu dari tahun 2000-1800 SM.[20] Lembaran itu adalah manual instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Selain memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, perbagian, dan pengerjaan pecahan, lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan matematika lainnya,[21] termasuk bilangan komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6).[22] Lembaran itu juga berisi cara menyelesaikan persamaan linear orde satu [23] juga barisan aritmetika dan geometri.[24]

Juga tiga unsur geometri yang tertulis di dalam lembaran Rhind menyiratkan bahasan paling sederhana mengenai geometri analitik: (1) pertama, cara memperoleh hampiran \pi yang akurat kurang dari satu persen; (2) kedua, upaya kuno penguadratan lingkaran; dan (3) ketiga, penggunaan terdini kotangen.

Naskah matematika Mesir penting lainnya adalah lembaran Moskwa, juga dari zaman Kerajaan Pertengahan, bertarikh kira-kira 1890 SM.[25] Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita, yang barangkali ditujukan sebagai hiburan. Satu soal dipandang memiliki kepentingan khusus karena soal itu memberikan metoda untuk memperoleh volume limas terpenggal: "Jika Anda dikatakan: Limas terpenggal setinggi 6 satuan panjang, yakni 4 satuan panjang di bawah dan 2 satuan panjang di atas. Anda menguadratkan 4, sama dengan 16. Anda menduakalilipatkan 4, sama dengan 8. Anda menguadratkan 2, sama dengan 4. Anda menjumlahkan 16, 8, dan 4, sama dengan 28. Anda ambil sepertiga dari 6, sama dengan 2. Anda ambil dua kali lipat dari 28 twice, sama dengan 56. Maka lihatlah, hasilnya sama dengan 56. Anda memperoleh kebenaran."

Akhirnya, lembaran Berlin (kira-kira 1300 SM [26]) menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno dapat menyelesaikan persamaan aljabar orde dua.[27]

Matematika Yunani

Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani antara tahun 600 SM sampai 300 M.[28] Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota sepanjang Mediterania bagian timur, dari Italia hingga ke Afrika Utara, tetapi mereka dibersatukan oleh budaya dan bahasa yang sama. Matematikawan Yunani pada periode setelah Iskandar Agung kadang-kadang disebut Matematika Helenistik.

Matematika Yunani lebih berbobot daripada matematika yang dikembangkan oleh kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matematika pra-Yunani yang masih terpelihara menunjukkan penggunaan penalaran induktif, yakni pengamatan yang berulang-ulang yang digunakan untuk mendirikan aturan praktis. Sebaliknya, matematikawan Yunani menggunakan penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya.[29]

Matematika Yunani diyakini dimulakan oleh Thales dari Miletus (kira-kira 624 sampai 546 SM) dan Pythagoras dari Samos (kira-kira 582 sampai 507 SM). Meskipun perluasan pengaruh mereka dipersengketakan, mereka mungkin diilhami oleh Matematika Mesir dan Babilonia. Menurut legenda, Pythagoras bersafari ke Mesir untuk mempelajari matematika, geometri, dan astronomi dari pendeta Mesir.

Thales menggunakan geometri untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan ketinggian piramida dan jarak perahu dari garis pantai. Dia dihargai sebagai orang pertama yang menggunakan penalaran deduktif untuk diterapkan pada geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari teorema Thales. Hasilnya, dia dianggap sebagai matematikawan sejati pertama dan pribadi pertama yang menghasilkan temuan matematika.[30] Pythagoras mendirikan Mazhab Pythagoras, yang mendakwakan bahwa matematikalah yang menguasai semesta dan semboyannya adalah "semua adalah bilangan".[31] Mazhab Pythagoraslah yang menggulirkan istilah "matematika", dan merekalah yang memulakan pengkajian matematika. Mazhab Pythagoras dihargai sebagai penemu bukti pertama teorema Pythagoras,[32] meskipun diketahui bahwa teorema itu memiliki sejarah yang panjang, bahkan dengan bukti keujudan bilangan irasional.

Eudoxus (kira-kira 408 SM sampai 355 SM) mengembangkan metoda kelelahan, sebuah rintisan dari Integral modern. Aristoteles (kira-kira 384 SM sampai 322 SM) mulai menulis hukum logika. Euklides (kira-kira 300 SM) adalah contoh terdini dari format yang masih digunakan oleh matematika saat ini, yaitu definisi, aksioma, teorema, dan bukti. Dia juga mengkaji kerucut. Bukunya, Elemen, dikenal di segenap masyarakat terdidik di Barat hingga pertengahan abad ke-20.[33] Selain teorema geometri yang terkenal, seperti teorem Pythagoras, Elemen menyertakan bukti bahwa akar kuadrat dari dua adalah irasional dan terdapat tak-hingga banyaknya bilangan prima. Saringan Eratosthenes (kira-kira 230 SM) digunakan untuk menemukan bilangan prima.

Archimedes (kira-kira 287 SM sampai 212 SM) dari Syracuse menggunakan metoda kelelahan untuk menghitung luas di bawah busur parabola dengan penjumlahan barisan tak hingga, dan memberikan hampiran yang cukup akurat terhadap Pi.[34] Dia juga mengkaji spiral yang mengharumkan namanya, rumus-rumus volume benda putar, dan sistem rintisan untuk menyatakan bilangan yang sangat besar.

Matematika Cina

Matematika Cina permulaan adalah berlainan bila dibandingkan dengan yang berasal dari belahan dunia lain, sehingga cukup masuk akal bila dianggap sebagai hasil pengembangan yang mandiri.[35] Tulisan matematika yang dianggap tertua dari Cina adalah Chou Pei Suan Ching, berangka tahun antara 1200 SM sampai 100 SM, meskipun angka tahun 300 SM juga cukup masuk akal.[36]

Hal yang menjadi catatan khusus dari penggunaan matematika Cina adalah sistem notasi posisional bilangan desimal, yang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-sandi yang berbeda digunakan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi lainnya sebagai perpangkatan dari sepuluh.[37] Dengan demikian, bilangan 123 ditulis menggunakan lambang untuk "1", diikuti oleh lambang untuk "100", kemudian lambang untuk "2" diikuti lambang utnuk "10", diikuti oleh lambang untuk "3". Cara seperti inilah yang menjadi sistem bilangan yang paling canggih di dunia pada saat itu, mungkin digunakan beberapa abad sebelum periode masehi dan tentunya sebelum dikembangkannya sistem bilangan India.[38] Bilangan batang memungkinkan penyajian bilangan sebesar yang diinginkan dan memungkinkan perhitungan yang dilakukan pada suan pan, atau (sempoa Cina). Tanggal penemuan suan pan tidaklah pasti, tetapi tulisan terdini berasal dari tahun 190 M, di dalam Catatan Tambahan tentang Seni Gambar karya Xu Yue.

Karya tertua yang masih terawat mengenai geometri di Cina berasal dari peraturan kanonik filsafat Mohisme kira-kira tahun 330 SM, yang disusun oleh para pengikut Mozi (470–390 SM). Mo Jing menjelaskan berbagai aspek dari banyak disiplin yang berkaitan dengan ilmu fisika, dan juga memberikan sedikit kekayaan informasi matematika.

Pada tahun 212 SM, Kaisar Qín Shǐ Huáng (Shi Huang-ti) memerintahkan semua buku di dalam Kekaisaran Qin selain daripada yang resmi diakui pemerintah haruslah dibakar. Dekret ini tidak dihiraukan secara umum, tetapi akibat dari perintah ini adalah begitu sedikitnya informasi tentang matematika Cina kuno yang terpelihara yang berasal dari zaman sebelum itu. Setelah pembakaran buku pada tahun 212 SM, dinasti Han (202 SM–220 M) menghasilkan karya matematika yang barangkali sebagai perluasan dari karya-karya yang kini sudah hilang. Yang terpenting dari semua ini adalah Sembilan Bab tentang Seni Matematika, judul lengkap yang muncul dari tahun 179 M, tetapi wujud sebagai bagian di bawah judul yang berbeda. Ia terdiri dari 246 soal kata yang melibatkan pertanian, perdagangan, pengerjaan geometri yang menggambarkan rentang ketinggian dan perbandingan dimensi untuk menara pagoda Cina, teknik, survey, dan bahan-bahan segitiga siku-siku dan π. Ia juga menggunakan prinsip Cavalieri tentang volume lebih dari seribu tahun sebelum Cavalieri mengajukannya di Barat. Ia menciptakan bukti matematika untuk teorema Pythagoras, dan rumus matematika untuk eliminasi Gauss. Liu Hui memberikan komentarnya pada karya ini pada abad ke-3 M.

Sebagai tambahan, karya-karya matematika dari astronom Han dan penemu Zhang Heng (78–139) memiliki perumusan untuk pi juga, yang berbeda dari cara perhitungan yang dilakukan oleh Liu Hui. Zhang Heng menggunakan rumus pi-nya untuk menentukan volume bola. Juga terdapat karya tertulis dari matematikawan dan teoriwan musik Jing Fang (78–37 SM); dengan menggunakan koma Pythagoras, Jing mengamati bahwa 53 perlimaan sempurna menghampiri 31 oktaf. Ini kemudian mengarah pada penemuan 53 temperamen sama, dan tidak pernah dihitung dengan tepat di tempat lain hingga seorang Jerman, Nicholas Mercator melakukannya pada abad ke-17.

Bangsa Cina juga membuat penggunaan diagram kombinatorial kompleks yang dikenal sebagai kotak ajaib dan lingkaran ajaib, dijelaskan pada zaman kuno dan disempurnakan oleh Yang Hui (1238–1398 M). Zu Chongzhi (abad ke-5) dari Dinasti Selatan dan Utara menghitung nilai pi sampai tujuh tempat desimal, yang bertahan menjadi nilai pi paling akurat selama hampir 1.000 tahun.

Bahkan setelah matematika Eropa mulai mencapai kecemerlangannya pada masa Renaisans, matematika Eropa dan Cina adalah tradisi yang saling terpisah, dengan menurunnya hasil matematika Cina secara signifikan, hingga para misionaris Jesuit seperti Matteo Ricci membawa gagasan-gagasan matematika kembali dan kemudian di antara dua kebudayaan dari abad ke-16 sampai abad ke-18.

Matematika India

Peradaban terdini anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang mengemuka di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus. Kota-kota mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang masih terawat dari peradaban ini belum ditemukan.[39]

Matematika Vedanta dimulakan di India sejak Zaman Besi. Shatapatha Brahmana (kira-kira abad ke-9 SM), menghampiri nilai π,[40] dan Sulba Sutras (kira-kira 800–500 SM) yang merupakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik; menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan; memberikan metode konstruksi lingkaran yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan,[41] menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat; mengembangkan tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.

Pāṇini (kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan tata bahasa Sanskerta.[42] Notasi yang dia gunakan sama dengan notasi matematika modern, dan menggunakan aturan-aturan meta, transformasi, dan rekursi. Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM) di dalam risalahnya prosody menggunakan alat yang bersesuaian dengan sistem bilangan biner. Pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian dengan versi dasar dari teorema binomial. Karya Pingala juga berisi gagasan dasar tentang bilangan Fibonacci (yang disebut mātrāmeru).[43]

Surya Siddhanta (kira-kira 400) memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, dan balikan sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda langit, yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di langit.[44] Daur waktu kosmologi dijelaskan di dalam tulisan itu, yang merupakan salinan dari karya terdahulu, bersesuaian dengan rata-rata tahun siderik 365,2563627 hari, yang hanya 1,4 detik lebih panjang daripada nilai modern sebesar 365,25636305 hari. Karya ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan bahasa Latin pada Zaman Pertengahan.

Aryabhata, pada tahun 499, memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik dan algoritma aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial, dan memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern, bersama-sama dengan perhitungan astronomi yang akurat berdasarkan sistem heliosentris gravitasi.[45] Sebuah terjemahan bahasa Arab dari karyanya Aryabhatiya tersedia sejak abad ke-8, diikuti oleh terjemahan bahasa Latin pada abad ke-13. Dia juga memberikan nilai π yang bersesuaian dengan 62832/20000 = 3,1416. Pada abad ke-14, Madhava dari Sangamagrama menemukan rumus Leibniz untuk pi, dan, menggunakan 21 suku, untuk menghitung nilai π sebagai 3,14159265359.

Referensi :

  1.     ^ J. Friberg, "Methods and traditions of Babylonian mathematics. Plimpton 322, Pythagorean triples, and the Babylonian triangle parameter equations", Historia Mathematica, 8, 1981, pp. 277—318.
  2.     ^ O. Neugebauer, "The Exact Sciences in Antiquity", Chap. IV "Egyptian Mathematics and Astronomy", 2nd ed., Dover, New York, 1969, pp. 71—96.
  3.     ^ Sir Thomas L. Heath, A Manual of Greek Mathematics, Dover, 1963, p. 1: "In the case of mathematics, it is the Greek contribution which it is most essential to know, for it was the Greeks who first made mathematics a science."
  4.     ^ Heath. A Manual of Greek Mathematics. hlm. 5.
  5.     ^ Robert Kaplan, "The Nothing That Is: A Natural History of Zero", Allen Lane/The Penguin Press, London, 1999
  6.     ^ "The ingenious method of expressing every possible number using a set of ten symbols (each symbol having a place value and an absolute value) emerged in India. The idea seems so simple nowadays that its significance and profound importance is no longer appreciated. Its simplicity lies in the way it facilitated calculation and placed arithmetic foremost amongst useful inventions. the importance of this invention is more readily appreciated when one considers that it was beyond the two greatest men of Antiquity, Archimedes and Apollonius." - Pierre Simon Laplace http://www-history.mcs.st-and.ac.uk/HistTopics/Indian_numerals.html
  7.     ^ A.P. Juschkewitsch, "Geschichte der Mathematik im Mittelalter", Teubner, Leipzig, 1964
  8.     ^ a b (Boyer 1991, "Origins" p. 3)
  9.     ^ http://mathworld.wolfram.com/LebomboBone.html
  10.     ^ a b Williams, Scott W. (2005). "The Oldest Mathematical Object is in Swaziland". Mathematicians of the African Diaspora. SUNY Buffalo mathematics department. Diakses 2006-05-06.
  11.     ^ Kellermeier, John (2003). "How Menstruation Created Mathematics". Ethnomathematics. Tacoma Community College. Diakses 2006-05-06.
  12.     ^ Benda matematika kuno
  13.     ^ Matematika di Afrika bagian tengah sebelum pendudukan
  14.     ^ Marshack, Alexander (1991): The Roots of Civilization, Colonial Hill, Mount Kisco, NY.
  15.     ^ Thom, Alexander, and Archie Thom, 1988, "The metrology and geometry of Megalithic Man", pp 132-151 in C.L.N. Ruggles, ed., Records in Stone: Papers in memory of Alexander Thom. Cambridge Univ. Press. ISBN 0-521-33381-4.
  16.     ^ (Boyer 1991, "Mesopotamia" p. 24)
  17.     ^ (Boyer 1991, "Mesopotamia" p. 25)
  18.     ^ Duncan J. Melville (2003). Third Millennium Chronology, Third Millennium Mathematics. Universitas St. Lawrence.
  19.     ^ Aaboe, Asger (1998). Episodes from the Early History of Mathematics. New York: Random House. hlm. 30–31.
  20.     ^ (Boyer 1991, "Egypt" p. 11)
  21.     ^ Pecahan Satuan Mesir di MathPages
  22.     ^ [1]
  23.     ^ [2]
  24.     ^ [3]
  25.     ^ (Boyer 1991, "Egypt" p. 19)
  26.     ^ [4]
  27.     ^ [5]
  28.     ^ Howard Eves, An Introduction to the History of Mathematics, Saunders, 1990, ISBN 0-03-029558-0
  29.     ^ Martin Bernal, "Animadversions on the Origins of Western Science", pp. 72–83 in Michael H. Shank, ed., The Scientific Enterprise in Antiquity and the Middle Ages, (Chicago: University of Chicago Press) 2000, p. 75.
  30.     ^ (Boyer 1991, "Ionia and the Pythagoreans" p. 43)
  31.     ^ (Boyer 1991, "Ionia and the Pythagoreans" p. 49)
  32.     ^ Eves, Howard, An Introduction to the History of Mathematics, Saunders, 1990, ISBN 0-03-029558-0.
  33.     ^ Howard Eves, An Introduction to the History of Mathematics, Saunders, 1990, ISBN 0-03-029558-0 p. 141: "Tiada karya, selain Alkitab, yang lebih sering dibaca...."
  34.     ^ O'Connor, J.J. and Robertson, E.F. (February 1996). "A history of calculus". Universitas St Andrews. Diakses 2007-08-07.
  35.     ^ (Boyer 1991, "China and India" p. 201)
  36.     ^ (Boyer 1991, "China and India" p. 196)
  37.     ^ Katz 2007, hlm. 194–199
  38.     ^ (Boyer 1991, "China and India" p. 198)
  39.     ^ (Boyer 1991, "China and India" p. 206)
  40.     ^ [6]. Nilai yang diberikan adalah 25/8 (3,125); 900/289 (3,11418685...); 1156/361 (3,202216...), dan 339/108 (3,1389), yang ditulis terakhir adalah benar (ketika dibulatkan) sampai dua tempat desimal
  41.     ^ Sulbasutra India. Metode konstruksi persegi bersisi 13/15 kali diameter lingkaran yang diberikan (bersesuaian dengan π=3.00444), jadi ini bukan hampiran yang sangat baik.
  42.     ^ Bronkhorst, Johannes (2001), "Panini and Euclid: Reflections on Indian Geometry", Journal of Indian Philosophy, (Springer Netherlands) 29 (1-2): 43–80, doi:10.1023/A:1017506118885
  43.     ^ Rachel W. Hall. Matematika bagi pujangga dan penabuh drum. Math Horizons 15 (2008) 10-11.
  44.     ^ http://www.westgatehouse.com/cycles.html Exegesis of Hindu Cosmological Time Cycles
  45.     ^ K. V. Sarma (2001), "Āryabhaṭa: His name, time and provenance", Indian Journal of History of Science 36 (4): 105–115

Demikian artikel mengenai Sejarah Matematika Dunia.
Semoga bermanfaat.


Sumber :
Wikipedia